11 November 2012

Evolusi Bakteri akibat Seleksi dari Antibiotik


Treponema pallidum, bakteri penyebab penyakit sifilis.
Salah satu contoh dari proses seleksi alam dapat kita amati dari kehidupan bakteri-bakteri patogen.

Bakteri (Eubacteria), adalah organisme prokariotik bersel tunggal. Mereka berkembang biak dengan cepat sehingga mereka ber-evolusi dengan cepat juga, bahkan dalam beberapa minggu. Meskipun banyak jenis bakteri yang bermanfaat bagi kesehatan manusia dan hewan, tetapi beberapa menyebabkan penyakit seperti radang tenggorokan, infeksi telinga, kerusakan gigi, dan antraks. Kita mencuci tangan kita sebelum makan untuk memastikan bahwa kita tidak memindahkan bakteri berbahaya dari tangan kita ke makanan kita, yang menyebabkan kita sakit jika termakan. 

Proses seleksi alam dari bakteri penyebab penyakit secara luas terdokumentasi. Misalnya, orang yang sakit karena bakteri penyebab penyakit dapat menjadi baik ketika diberi obat antibiotik, yang membunuh bakteri dalam tubuh orang tersebut. 


Pertama kali obat digunakan, sebagian besar bakteri terbunuh, namun beberapa dari mereka masih bisa bertahan hidup, jika mereka memiliki gen atau gen yang memungkinkan mereka untuk menahan efek obat tersebut.

Jika bakteri yang selamat ini dapat bereproduksi lagi, maka bakteri generasi berikutnya akan lebih kuat untuk melawan obat antibiotik tersebut (karena berasal dari bakteri yang kebal juga). Jika obat ini digunakan lagi, bakteri akan lebih tahan terhadap obat, lebih banyak bakteri yang selamat, dan terus bereproduksi, mengakibatkan orang akan tetap sakit. Saat itulah dokter akan mencoba berbagai jenis antibiotik. Dengan harapan bakteri tidak akan beradaptasi dengan obat lain, akan mati, dan orang tersebut akan sembuh.

Namun, selama 50 tahun terakhir, dokter harus membuat antibiotik yang lebih kuat dan lebih kuat untuk menangani mikroba yang cepat ber-evolusi ini. Hari ini, strain bakteri telah berkembang dan resisten terhadap obat antibiotik, sehingga para ilmuwan selalu berusaha untuk mengembangkan obat-obatan yang lebih efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar